MAKALAH
KELOMPOK 3
ANALISIS SAHAM
Disusun Oleh:
Nama
anggota:
·
Hermansyah (090503654)
·
Martinus Toding (090503657)
·
Ngadirah (090503661)
Kelas : C.5
Semester : VI (Enam)
Prodi
: Ekonomi S-1
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial
Dosen
pengampu : Sri Wulandari, SE
Mata Kuliah : Pasar
Uang dan Pasar modal
BADAN PENDIDIKAN
KARYA BANGSA
SEKOLAH TINGGI
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)PERSADA
KHATULISTIWA SINTANG
TAHUN AKADEMIK 2011/2012
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena karunia dan berkat dan rahmat-Nyalah sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Setidaknya dari segala usaha yang telah kami lakukan dalam
rangka memperoleh bahan untuk menyusun makalah ini, walaupun tidak semaksimal
mungkin dalam pemaparannya, namun setidaknya kami telah berhasil dalam
memperoleh bahan-bahan tersebut.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini, masih
jauh dari sempurna, dan dalam penulisannya masih banyak terdapat kekurangan dan
kejanggalannya, oleh karena itu, kami mengharapkan ada kritikan dan saran yang
sifatnya membangun dari para pembaca.
Sintang, April
2012
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ………………………………………...……. i
DAFTAR ISI ………………………………...…………………….... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………...............…….………….. 1
B. Rumusan Masalah …..…………………...………………....... 2
C. Tujuan …….……….………….……………………...………. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis
Saham…….……….………….....…………...………. 3
1.
Seluk beluk berdagang saham…….……..……….…...…… 3
2.
Memilih broker efek …….....………….…….……..……… 8
3.
Memilih saham...... …….……….....…………..…...……… 11
4.
Mengestimasi harga saham…….…….……...……...……… 12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 15
B. Saran ................................................................................... 15
Daftar pustaka ................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pasar modal merupakan sarana untuk
melakukan investasi yaitu
memungkinkan para pemodal (investor) untuk melakukan diversifikasi
investasi, membentuk portofolio sesuai dengan resiko yang bersedia mereka
tanggung dan tingkat keuntungan yang diharapkan. Investasi pada sekuritas
juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu, penting bagi suatu
perusahaan untuk selalu memperhatikan kepentingan para pemilik modal
dengan jalan memaksimalkan nilai perusahaan, karena nilai perusahaan
merupakan ukuran keberhasilan atas pelaksanaan fungsi-fungsi keuangan.
Pada dasarnya investor mengukur kinerja perusahaan berdasarkan
kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang dimiliki untuk
menghasilkan keuntungan.
Kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam
penilaian kinerja perusahaan, karena laba merupakan indikator kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada para penyandang dana. Jika suatu
perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik maka investor akan menanamkan
modalnya, karena bisa dipastikan akan memperoleh keuntungan dari penanaman
modal tersebut.
Penilaian kinerja keuangan perusahaan
yang digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dari investasi yang dilakukan disebut sebagai rasio profitabilitas.
Tingkat profitabilitas pada analisis fundamental biasanya diukur dari beberapa
aspek, yaitu ROS (Return On Sales), EPS (Earning Per Share), ROA (Return On
Asset) maupun ROE (Return On Equity). Dalam melakukan investasi di pasar modal
investor memerlukan informasi yang akurat sehingga investor tidak terjebak pada
kondisi yang merugikan karena investasi di bursa efek merupakan jenis investasi
dengan resiko yang relatif tinggi, meskipun menjanjikan keuntungan yang relatif
besar.
Informasi-informasi yang diperlukan
yaitu mengetahui variabel-
variabel apa saja yang mempengaruhi terjadinya fluktuasi harga saham dan
juga mengetahui bagaimana bentuk hubungan antar variabel-variabel
tersebut. Dengan mengetahui pengaruh variabel-variabel tersebut, investor
dapat memilih perusahaan yang benar-benar dianggap sehat sebagai tempat
menanamkan modalnya.
B.
RUMUSAN MASALAH
Dari
latar belakang masalah yang penulis uraikan, banyak permasalahan yang penulis
dapatkan. Permasalahan tsb antara lain :
1)
Apa yang dimaksud dengan Analiais?
2) Apa saja yang menjadi Seluk beluk
berdagang saham?
3) Bagaimana cara untuk memilih broker?
4) Bagaimana cara untuk memilih saham?
5) Bagaimana cara untuk mengestimasi
harga saham?
C.
TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun tujuan penulisan
karya tulis ini adalah
1) Sebagai pedoman dalam belajar
tentang analsis saham.
2) Melatih mahasiswa
menyusun paper dalam upaya lebih meningkatkan pengetahuan dan kreatifitas
mahasiswa.
3) Agar mahasiswa
lebih memahami dan mendalami pokok bahasan analisis saham.
BAB II
PEMBAHAASAN
Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data
yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi
atau pemisahan dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang relevan dari
seperangkat data juga merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data
tersebut mudah diatur. Semua bentuk analisis berusaha menggambarkan pola-pola
secara konsisten dalam data sehingga hasilnya dapat dipelajari dan
diterjemahkan dengan cara yang singkat dan penuh arti.
Investor harus memahami beberapa hal
Apabila ingin memasuki dunia pasar modal yaitu:
1) Seluk beluk berdagang saham
2) Memilih broker
3) Memilih saham,dan
4) Mengestimasi harga saham
1.
Seluk beluk berdagang saham
Seluk beluk berdagang
saham meliputi:
a)
Tujuan investasi
Setiap
investor yang Melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama yaitu
mendapatkan capital gain yaitu selisih positif antara harga jual dan harga beli
saham dan dividen tunai yang diterima dari emiten karena perusahaan memperoleh
keuntungan.apabila harga jual lebih rendah daripada harga beli saham maka
investor akan menderita kerugian atau disebut capital loss.selain memiliki
tujuan yang sama investor juga memiliki tujuan investasi yang berbeda yaitu
untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek dan keuntungan jangka
panjang.investor membeli pada pagi hari dan segera menjual pada saat harga naik
yang kenaikkannya melebihi biaya transaksi jual beli pada hari yang sama atau
dalam beberapa hari berikutnya.investor semacam ini lebih tepat disebut sebagai
spekulator atau day trader.investor yang Sebenarnya adalah yang membeli saham
untuk jangka panjang yaitu untuk disimpan dan Dijual setelah beberapa bulan.
Tujuan
investasi jangka pendek atau jangka panjang memiliki konsekuensi pada pemilihan
analisis yang berbeda.tujuan investasi jangka pendek lebih tepat menggunakan
analisis teknis sedangkan tujuan investasi jangka panjang sangat cocok
menggunakan analisis fundamental
b)
Diversifikasi keuangan
Investasi
saham disamping mengandung resiko yang besar tetapi juga menawarkan keuntungan
yang menggiurkan.investasi merupakan sarana untuk mencapai kemakmuran bukan
kehancuran sehingga investor harus pandai mengatur perencanaan
keuangannya.jumlah dana yang diinvestasikan merupakan “kelebihan dana” untuk
kebutuhan rutin masa Sekarang dan dana rutin masa datang.investor harus
menyisihkan terlebih dahulu dana untuk kebutuhan hidup bulanan,dana
kesehatan,premi asuransi jiwa,dana pendidikan anak-anak,dana iuran pension,dan
dana pengeluaran tak terduga.jika masih ada sisanya maka investor akan lebih
leluasa Melakukan investasi saham dengan hati yang tenang atau menjadi investor
di “reksa dana pendapatan tetap’ atau investor obligasi atau investor di pasar
uang.untuk investor lembaga lebih baik mempertahankan minimal dana tunai 20 %
sisanya untuk saham,obligasi dan lainnya.
c)
Tipe investor
Dilihat
dari kesediaannya menanggung resiko investasi,investor dapat dikategorikan
menjadi 3 kelompok atau tipe yaitu:
Ø Tipe investor yang berani mengambil
resiko yang disebut risk taker atau risk lover atau risk seeker.Tipe risk taker
akan merasa sangat senang Apabila ditawari saham yang memiliki gejolak harga
yang tinggi atau beta saham yang tinggi dan tidak tertarik pada saham yang
memiliki beta rendah.perusahaan broker efek harus memahami karakter risk taker
dan jangan salah menawarkan jenis saham kepada risk taker.misalnya mantan
pedagang yang pernah jatuh bangun,mantan penjudi, mantan pengusaha entertaintment,
dan mantan koruptor.
Ø Tipe investor yang takut atau enggan
menanggung resiko yang disebut risk averter atau risk aversion.tipe risk
averter akan merasa senang ditawari saham yang memiliki beta yang rendah karena
risikonya juga rendah.misalnya pegawai berpendapatan tetap dan jujur,mantan
pedagang yang memiliki hasil pas-pasan,dan.
Ø Tipe investor yang takut tidak dan
berani tidak atau disebut risk moderate,moderate investor atau indifference
investor.tipe investor ini hanya berani menanggung resiko yang sebanding dengan
return yang akan diperolehnya. Semakin besar resiko yang akan dihadapi semakin
tinggi return yang diharapkan.semakin kecil resiko atas sesuatu saham semakin
kecil return yang diharapkan atau dikenal dengan istilah high risk high
return,low risk low return. tipe moderate investor tidak hanya melihat beta
saham tetapi juga melihat return yang ditawarkan oleh saham bersangkutan.saham
yang memiliki beta saham tinggi dan return yang juga tinggi dalam jumlah
sebanding sangat disenangi oleh tipe moderate investor.moderate investor
melihat perbandingan antara return saham dengan resiko saham atau disebut
reward to variability ratio atau kebalikannya yang disebut coefficient ratio.
Perusahaan
broker efek harus mengetahui tipe investor dari Setiap nasabahnya supaya tepat
dalam memberikan pelayanan. Karakteristik Setiap nasabah harus dicatat dalam
formulir isian ketika mereka pertama kali menjadi nasabah.tipe investor dapat
diketahui dari data pada formulir isian itu dan juga pada saat broker efek
Melakukan wawancara terhadap calon nasabahnya.
Broker
efek harus mengetahui tipe investor dari Setiap nasabahnya agar tepat dalam
memberikan nasihat atau saran berkaitan dengan jenis saham yang baik untuk
investasi.investor dengan tipe risk taker yang dinasihati oleh broker untuk
Melakukan investasi dalam jenis saham yang memiliki beta rendah tentu akan
sangat kecewa terhadap pelayanan broker efek bahkan menganggap broker efek yang
bersangkutan tidak memahami investasi saham.tipe investor risk averter yang
dinasihati untuk membeli saham dengan beta tinggi tentu akan marah dan kecewa
Apabila suatu ketika menderita kerugian besar.
d)
Pembukaan rekening dana dan rekening
efek
Setiap
nasabah mempunyai dua jenis rekening pada broker efek yaitu:
Rekening
dana yaitu rekening yang memuat catatan tentang masuk dan keluarnya uang
nasabah dan saldo uang nasabah Setiap saat.broker yang jujur akan memberikan
bunga harian atas saldo kredit uang nasabah sedangkan saldo debet nasabah juga
dikenakan bunga,dan Rekening efek yaitu rekening yang memuat saldo efek milik
nasabah yang disimpan di broker efek.
Ada 2
sistem di dalam perdagangan efek yaitu:
Dalam
sistem perdagangan efek “dengan warkat” (script trading) efek dapat disimpan
sendiri di rumah nasabah atau dititipkan ke broker efek Secara fisik.
Dalam
sistem perdagangan efek “tanpa warkat” semua efek disimpan di kustodian sentral
efek Indonesia (KSEI) sebagai central custody.efek yang disimpan di KSEI diatas
namakan “perusahaan broker efek” walaupun sebagian efek merupakan milik para
nasabahnya.sebenarnya efek tersebut adalah milik nasabah tetapi dalam catatan
KSEI efek itu adalah milik perusahaan broker efek sehingga efek tersebut
bersifat “street name”.sistem ini mengandung bahaya yang besar Apabila suatu
ketika si pemilik perusahaan efek menjual seluruh atau sebagian efek yang ada
di KSEI kemudian hasinya di bawa kabur keluar dari Indonesia.oleh karena itu
investor harus hati-hati dalam memilih status dan bonafiditas perusahaan efek.
Cara
yang lebih aman adalah Setiap efek milik nasabah yang disimpan di KSEI diberi
kode gabungan dua nama yaitu nama perusahaan broker efek dan nama nasabah
bersangkutan.pada saat broker efek memasukkan order jual atau order beli dari
nasabah masukkanlah selalu kode gabungan rekening nasabah yang dimaksud.nasabah
akan dapat mengontrol transaksi jual beli yang telah terjadi selama sebulan melalui
rekening Koran yang selalu diterima nasabah Setiap bulan dari kantor broker
efek.
e)
Penempatan dan pemantauan order
(monitoring)
Beberapa
cara yang dapat ditempuh oleh nasabah untuk Melakukan pesanan jual dan pesanan
beli adalah :
Nasabah
datang langsung ke kantor broker dan memberi order jual atau beli langsung
kepada wakil perantara dan pedagang efek (WPPE) Secara lisan atau tertulis nasabah
memberi order jual atau beli lewat telepon atau handphone atau surat tertulis
kepada WPPE, Apabila order jual atau beli dilakukan Secara lisan maka WPPE
wajib merekam pesanan nasabah tersebut dan menyimpan rekaman itu sampai
transaksi diselesaikan tanpa timbul persoalan.
2.
Memilih broker efek
Jumlah
broker efek pada Setiap bursa efek berbeda-beda.investor harus memilih sendiri
broker efek sesuai dengan yang diinginkan yaitu broker efek yang jujur dan yang
dapat memberikan pelayanan berikut:
1) Informasi perdagangan efek
Broker yang baik dapat tercermin dari indicator
pelayanan saat pertama kali akan menerima calon investor sebagai
nasabah.indikator lainnya yang mencerminkan suatu broker efek itu baik atau
tidak baik adalah:
Ø Broker segera memberi tahu nasabah
ketika order nasabah sudah dilaksanakan dan tereksekusi tanpa menunggu beberapa
jam setelah transaksi terjadi.apabila broker memberitahu nasabahnya setelah jam
perdagangan usia pukul 16.00 sore maka hal tersebut merupakan cermin dari
broker efek yang jelek dan tidak jujur.
Ø Broker yang memberitahu nasabah
Setiap perkembangan harga saham yang dipesan merupakan cerminan broker yang
jujur.
Ø Broker yang dapat memberi pandangan
tentang saham mana yang baik untuk dibeli,baik untuk Dijual dan baik untuk
ditahan adalah broker yang memahami analisis saham.
Ø Broker yang selalu mendorong nasabah
untuk Melakukan transaksi merupakan broker yang tidak professional karena hanya
terdorong untuk mendapatkan transaction fee saja dari investor
Ø Broker yang memberi banyak pilihan
saham yang dapat dibeli dan dapat Dijual dengan suatu alasan yang mudah
dipahami investor tetapi keputusan akhirnya diserahkan kepada investor sendiri
merupakan broker yang professional.
Ø Broker yang menyediakan informasi
perdagangan selama jam perdagangan berlangsung yang disediakan diruangan umum
bagi investor merupakan broker yang baik.
2) Pelayanan informasi mikro dan makro
Setiap
Kejadian atau peristiwa yang terjadi dan langsung berhubungan dengan
kepentingan perusahaan baik yang bersifat merugikan maupun menguntungkan
perusahaan selalu diinformasikan kepada para nasabahnya.
Contoh Informasi mikro:
Kebakaran
yang menimpa perusahaan yang memiliki dampak serius terhadap produksi sehingga
mempengaruhi penjualan yang akan mengakibatkan jatuhnya harga saham perusahaan
bersangkutan di bursa efek Emiten yang menjalin kerja sama yang bersifat
aliansi,akuisisi,merger atau penggabungan yang dianggap akan menguntungkan
emiten.
Contoh informasi makro:
Peraturan
mengenai bea masuk barang-barang tertentu yang dapat mempengaruhi laba rugi
emiten yang berkaitan dengan barang-barang tersebut yang dikeluarkan oleh
pemerintah.
Broker
menyampaikan indikator perubahan siklus ekonomi dan pengaruhnya terhadap harga
saham dikemudian hari kepada para nasabahnya
3) Pelayanan margin trading
Tidak
semua perusahaan broker efek memiliki kebijakan memberi fasilitas margin
trading kepada para nasabahnya.perusahaan broker efek yang memberi fasilitas
margin trading kepada nasabahnya yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
BAPEPAM pasti lebih baik daripada broker lainnya.kebijakan margin trading
adalah kebijakan untuk memberikan kredit kepada nasabahnya agar dapat Melakukan
transaksi maksimal satu kali modal yang dimiliki nasabah.nasabah akan Melakukan
margin trading Apabila kondisi bursa efek di masa datang diperkirakan mengalami
bullish.
4) Produk perdagangan
Produk
yang Dijual dibursa efek terdiri dari saham,obligasi,bukti right, waran, futures,
dan options. Perusahaan broker efek yang dapat Melakukan transaksi atas semua
produk yang ada di bursa efek dapat dianggap sebagai broker yang lebih baik
daripada yang lain yang hanya dapat Melakukan transaksi atas sebagian produk
yang ada.perlu diketahui bahwa tidak semua broker efek dapat melayani transaksi
atas semua produk dari bursa efek.
5) Biaya transaksi
Terdapat
dua jenis biaya transaksi yang dikenal di bursa efek yaitu:
Biaya
transaksi yang dipungut dari investor yang membeli saham dan yang menjual
saham.biaya transaksi bagi investor yang menjual saham lebih besar daripada
yang membeli saham yang selisihnya adalah 0,1 % sebagai pajak atas penghasilan
final.tarif biaya transaksi yang ditetapkan oleh broker efek merupakan salah
satu unsur persaingan di antara perusahaan broker efek dalam upaya menarik para
investor
Biaya
transaksi yang dibayar oleh perusahaan broker efek kepada pihak penyelenggara
bursa efek.biaya ini jauh lebih kecil daripada yang dibayar oleh investor yaitu
0,03 % untuk saham dan 0,005 % untuk obligasi
6) Pelayanan Khusus
Persaingan
yang ketat di antara perusahaan broker efek telah mendorong Setiap perusahaan
efek Melakukan segala upaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada
para nasabahnya.pelayanan Khusus ini mencakup ruangan yang sangat sejuk bagi
nasabah,komputer informasi Secara gratis,ruang Khusus bagi investor besar dan
lainnya.
3.
Memilih saham
Ada
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan jenis saham untuk investasi
yaitu:
·
Tipe investor
Investor
risk taker lebih senang memilih saham yang memiliki return tinggi sekaligus
beresiko tinggi atau saham yang memiliki tingkat beta saham yang tinggi.beta
saham adalah tolak ukur resiko dari suatu jenis saham dibandingkan dengan
resiko pasar.Resiko pasar digunakan sebagai acuan pembanding sehingga beta
pasar sama dengan 1.tipe investor risk averter akan memilih saham yang memiliki
beta saham rendah dan besaran return di nomorduakan sedangkan tipe investor
moderate akan memilih saham yang memiliki perimbangan antara return dan risk.
·
Siklus ekonomi
Dalam
siklus ekonomi yang sedang mengalami krisis,resesi atau depresi,investor akan
memilih jenis saham dari perusahaan yang menghasilkan produk tidak tahan lama
(nondurable goods).
·
Likuiditas perdagangan
Semua
investor menyenangi jenis saham yang diperdagangkan Setiap hari,tetapi investor
yang Sebenarnya juga tidak menolak jenis saham yang tidak Setiap hari
diperdagangkan.
4.
Mengestimasi harga saham
Beberapa
pendekatan yang dapat digunakan untuk mengestimasi harga saham adalah:
Relative approach
meliputi:
·
Price earnings ratio
Keunggulan
pendekatan ini terletak pada kesederhanaannya.dalam pendekatan ini harga saham
dipengaruhi oleh dua factor yaitu laba per saham dan tingkat resiko investasi
atas suatu saham.rumus PER sebagai berikut:
P = E x R
Dimana:
P = harga saham estimasi
E = laba per saham
estimasi
R = rasio (multiplier)
estimasi
·
Price book value ratio
Adalah
suatu metode estimasi harga saham yang menggunakan variable nilai buku per
saham dan suatu rasio atau multiplier.rumus PBR sebagai berikut:
P = B x R
Dimana:
P = harga saham estimasi
B = nilai buku per saham
R = rasio (multiplier)
estimasi
·
Price dividend ratio
Adalah
metode estimasi harga saham yang didasarkan pada variable dividen tunai dan
tingkat resiko.rumus PDR sebagai berikut:
P = D x R
Dimana:
P = harga saham estimasi
D = Dividen tunai
R = rasio (multiplier)
estimasi
Pendekatan
ini jarang digunakan dalam praktik karena dividen tunai tidak selalu berarti perusahaan
mendapatkan laba.dividen tunai dapat dibagikan walaupun perusahaan sedang
menderita kerugian karena dapat diambilkan dari sisa laba tahun-tahun
Sebelumnya.oleh karena itu pendekatan ini dapat menyesatkan.
ü Discounted approach meliputi:
Ø Earnings approach
Ø Dividen approach
ü Factor model meliputi:
Ø Single factor
Ø Single index model
Ø Multifactor model
Dividen
discounted model (DDM) merupakan model penghitungan harga saham yang dilakukan
dengan cara menilai tunai semua cash flow yang akan diterima di masa datang.cash
flow disini adalah dividen tunai yang akan diterima Setiap tahun dan harga
saham terakhir pada saat akan Dijual (terminal value).rumus present valuenya
sebagai berikut:
D1 + P1
VO = 1 +k
Apabila
rencana investasinya selama 2 tahun maka rumusnya adalah:
D1 D2 P2
VO = + +
1+k (1+k)2 (1+k)2
Jadi,rumus
perhitungan nilai sahamnya yaitu:
D1 E ( 1 – b ) E ( 1 + g ) (1 – b )
VO =
atau VO = V1 = k + g k – ( b x
ROE ) k – ( b x ROE )
Dimana :
VO = nilai estimasi saham
D1 = dividen tunai atau E (1 – b)
E = laba per saham
b = rasio laba ditahan (plowback ratio)
g = pertumbuhan laba per saham (b x ROE)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Analisis saham bertujuan untuk
menaksir nilai intrinsik suatu saham dan kemudian membandingkannya dengan harga
pasar saat ini saham tersebut.nilai intrinsik menunjukkan present value arus
kas yang diharapkan dari saham tersebut.pedoman yang dipergunakan adalah
sebagai berikut:
Ø Apabila nilai intrinsik > harga
pasar saat ini maka saham tersebut dinilai undervalued (harganya terlalu
rendah)dan karenanya seharusnya dibeli atau ditahan Apabila saham tersebut
telah dimiliki
Ø Apabila nilai intrinsik < harga
pasar saat ini maka saham tersebut dinilai overvalued (harganya terlalu
mahal)dan karenanya seharusnya Dijual
Ø Apabila nilai intrinsic = harga
pasar saat ini maka saham tersebut dinilai wajar harganya dan berada dalam
kondisikeseimbangan.
Model
penilaian merupakan suatu mekanisme untuk merubah serangkaian variabel ekonomi
atau variabel perusahaan yang diramalkan (atau yang diamati) menjadi perkiraan
tentang harga saham.variabel-variabel ekonomi tersebut seperti laba
perusahaan,dividen yang dibagikan,variabilitas laba dan sebagainya.
B.
Saran
Mengidentifikasikan suatu tren atau pola pergerakan harga saham yang
berulang adalah tujuan utama dari pada analis teknikal, tentunya dengan harapan
agar dapat menemukan sinyal untuk beli (buy), tahan (tahan) atau jual (sell).
Dalam melakukan analisis saham hanya
ada beberapa data utama yang diperlukan, yaitu perubahan harga saham (atau
instrumen lainnya) dan nilai transakasi. Para analis teknikal (chartist)
memilah harga menjadi empat jenis : harga pembukaan, harga tertinggi, harga
terendah dan harga penutupan.
Kita semua memahami, bahwa harga saham dapat naik dan turun secara
cepat atau pun secara berangsur-angsur sehingga pada grafik akan terlihat
membentuk beberapa puncak, lembah atau bisa juga mendatar (harga bergerak dalam
kisaran sempit). Dalam upaya menganalisa harga saham dan mengidentifikasikan
suatu tren perubahan harga saham, para chartist berpedoman pada dua asumsi
penting. Pertama, harga bergerak pada tren tertentu dan kedua, tren ini akan
terus berlangsung hingga terdapat suatu kejadian yang membuat tren akan
berubah.
DAFTAR PUSTAKA
Tandelilin, Eduardus. 2001.
Analisis Investasi dan Manajemen
Portofolio, Edisi
Pertama. BPFE UGM: Yogyakarta.
Rosyadi, Imron. 2002. Keterkaitan Kinerja Keuangan Dengan Harga
Saham
(Studi pada 25 Emiten 4 Rasio Keuangan Di BEJ), Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol. 1, April 2002, hal 24-48.