Sejarah Munculnya Adu Penalti
Sebelum
tahun 1976, pemenang pertandingan Piala Eropa ditentukan dengan sistem yang
melelahkan jika hingga perpanjangan waktu usai belum juga ada tim yang unggul.
Ketika itu, selesainya Piala Eropa pun tak bisa dipastikan dan muncul kerisauan
turnamen tersebut diperpanjang tanpa kejelasan batas waktu. Pada Piala Eropa
1968 di Italia, misalnya, tuan rumah berhasil menembus final dan berhadapan
dengan Yugoslavia di Stadio Olimpico, Roma, pada 8 Juni. Hasilnya, skor kedua
tim imbang 1-1, yang tetap berlanjut hingga perpanjangan waktu berakhir.
Pertandingan
akhirnya diulang dua hari kemudian. Kali ini, Italia mampu menggulung
Yugoslavia dengan unggul dua gol tanpa bisa dibalas lawan. Pada pertandingan-pertandingan
Piala Eropa sebelumnya, laga ulang tak perlu dilakukan karena salah satu tim
bisa mendapatkan angka lebih tinggi dari kompetitornya.
Pada
Piala Eropa 1976, adu penalti untuk menentukan pemenang digelar pertama kalinya
dalam final di Stadion Crvena Zvezda, Beograd, pada 20 Juni. Jerman Barat dan
Cekoslowakia berebut gelar juara. Setelah perpanjangan waktu selesai, skor
tetap imbang 2-2. Cekoslowakia akhirnya memboyong trofi Henri Delaunay untuk
pertama kali setelah gelandang Antonin Panenka menjadi penentu kemenangan. Ia
menjebol gawang Jerman Barat yang dijaga Sepp Maier dengan tendangan kondang
bernama chip shot. Skor laga tersebut berakhir 5-3.
Peraturan
mengenai adu penalti ditetapkan Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional
(FIFA) mulai tahun 1970. Piala Eropa 1976 merupakan salah satu pesta sepak bola
akbar paling awal yang pesertanya melakukan adu penalti. Selanjutnya, Piala
Dunia 1982 menjadi pesta sepak bola yang menerapkan adu penalti saat Jerman
Barat menghadapi Perancis di semifinal. Adu penalti berakhir dengan skor 5-4
untuk kemenangan Jerman Barat. Selanjutnya, adu penalti lazim diadakan dalam
berbagai turnamen sepak bola, termasuk Piala Eropa.
Seiring
waktu, laga yang berakhir dengan adu penalti kerap disayangkan sebagian pencandu
sepak bola karena dinilai lebih mengandalkan nasib baik ketimbang teknik
bermain. Meski demikian, ada juga kalangan yang menyebut adu penalti justru
menarik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar